kISAH NABI ISA MENGHIDUPKAN ORANG YANG SUDAH MENINGGAL
Setiap nabi dan rasul dianugerahi mukjizat yang berbeda-beda oleh
Allah SWT. Mukjizat adalah kejadian luar biasa untuk membuktikan
kenabian dan kerasulan seseorang. Mukjizat yang diperlihatkan nabi dan
rasul umumnya disesuaikan dengan kondisi umat pada zamannya. Pada masa
Nabi Isa ’alaihis salam, masyarakat Bani Israil sedang dilanda penyakit
materialis. Segala sesuatunya serba dinilai dengan uang, emas dan harta
benda. Urusan dunia selalu dinomor satukan, sementara menyangkut
keimanan, keagamaan dan bekal akhirat diabaikan.
Nabi Isa mendapat tugas utama untuk mendidik ruhani dan tauhid kepada
umatnya yang senang membantah. Karena itu ia diberi beragam mukjizat
dan keistimewaan oleh Allah SWT untuk menopang perjuangan dakwahnya.
Mukjizat yang paling awal terjadi ketika ia masih bayi, bahkan sesaat
setelah dilahirkan. Waktu itu ia sudah bisa berbicara secara lancar
dengan manusia dewasa. Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dilontarkan masyarakatnya.
Hal tersebut terkait dengan pelecehan dan fitnah yang dialamatkan
kepada Ibunya, yakni Siti Maryam. Mereka menuduh Ibu Nabi Isa seorang
pelacur dan wanita murahan. Sebab, Ibunya tidak pernah menikah dan tidak
mempunyai suami, tetapi bisa hamil dan melahirkan seorang bayi. Dengan
tegas Nabi Isa menyatakan bahwa Ibunya tidak pernah bersalah. Ibunya
termasuk perempuan baik, saleh, suci, dan berasal dari keturunan
terpandang yang diberkahi Allah SWT.
Membuat Burung dari Tanah
Kaum Nabi Isa yang pandai berdebat sangat mengingkari adanya ruh dan
hari kebangkitan. Oleh karena itu, mereka meminta Nabi Isa untuk
menghidupkan orang yang sudah lama mati. Nabi Isa menyanggupinya untuk
meyakinkan mereka yang terlampau mengagung-agungkan akal pikiran. Mereka
kemudian beramai-ramai menunjukkan sebuah kuburan tua yang tidak jauh
dari tempat tinggalnya.
”Putra Maryam, kalau kamu memang benar utusan Tuhan, coba hidupkan
orang ini! Seperti kami ketahui, tubuh orang ini sudah ditimbun tanah
beberapa tahun lalu. Rambut dan dagingnya kami yakin sudah habis dimakan
cacing. Tulang-tulangnya sudah terlepas dan hancur berantakan,” tantang
salah seorang pemimpin Bani Israil, tangannya mengarah ke kuburan.
”Kamu jangan harap bermimpi di siang bolong, wahai Isa! Jika kamu
bisa, kami baru percaya kepada dirimu dan Tuhanmu,” celetuk yang lainnya
dengan nada sinis sembari berkacak pinggang. Kawan-kawannya memberi
dukungan melalui isyarat bahasa tubuhnya.
”Baiklah, akan saya bangunkan orang ini atas izin Allah SWT,” jawab Nabi Isa, terlihat tenang.
Nabi Isa langsung bermunajat kepada Allah SWT. Usai berdoa, Nabi Isa
mendekati kuburan, lalu mengarahkan kedua tangannya. Ia memangil-manggil
penghuni kubur. Seketika orang yang sudah mati itu hidup kembali. Jasad
dan anggota tubuhnya tetap utuh dan masih lengkap, sama seperti dulu
ketika ia hidup. Ia bisa berbicara dengan orang-orang yang hadir,
terutama dengan Nabi Isa.
”Apa kalian sudah percaya dengan adanya hari kebangkitan atau hari akhir?” tanya Nabi Isa.
Orang-orang Bani Israil tidak ada yang berani bersuara. Mereka
serempak bungkam. Mereka masih kaget melihat peristiwa yang baru saja
dilihatnya. Seakan-akan mereka disergap perasaan percaya dan tidak
percaya.
”Kami masih belum percaya dengan kenabianmu. Coba tunjukkan
kehebatanmu yang lain!” pinta seseorang lainnya, suaranya setengah
berteriak.
”Apa lagi yang ingin kalian minta?” tukas Nabi Isa.
”Perlihatkan kepada kami cara membuat burung hidup dari tanah liat.”
Nabi Isa kembali berdoa kepada Allah SWT. Selang beberapa menit, ia
mengambil tanah liat yang ada di sekitarnya. Tanah itu dibuat seperti
burung, lalu ditiup dan jadilah burung yang bebas terbang ke sana
kemari.
”Ini bukti bahwa ruh itu ada pada setiap makhluk hidup. Sudahkah ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa?” ucap Nabi Isa.
”Kami masih belum percaya kepadamu. Itu semua hanya permainan
sihirmu. Dasar pembohong!” cetus masyarakat, lantas berbarengan
meninggalkan Nabi Isa.
Menurunkan Makanan dari Langit
Pada satu kesempatan Nabi Isa sedang berkumpul bersama para
pengikutnya di tempat ibadah. Mereka meminta Nabi Isa supaya menurunkan
makanan dan minuman dari langit. Secara kebetulan, orang-orang yang
tidak percaya dengan kenabian Isa mengetahui permintaan itu. Rupanya
mereka ingin membuktikan sendiri secara kasat mata kehebatan Nabi Isa.
Akhirnya mereka meminta izin ikut bergabung dengan umat Nabi Isa.
Nabi Isa berdiri, lalu melangkahkan kakinya. Ia meletakkan tangan
kanannya di atas tangan kirinya, kemudian menundukkan kepala untuk
memulai bermunajat. ”Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada
kami suatu hidangan dari langit.” Saking khusu’nya berdoa, sampai-sampai
ia menangis dan air matanya memasahi jenggotnya yang panjang. Seketika
turunlah makanan besar dari celah dua awan: satu awan di atasnya, satu
awan di bawahnya. Saat itu orang-orang melihatnya penuh takjub. Nabi Isa
melanjutkan doanya, “Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah makanan ini
sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah bagi kami.”
Makanan dari langit itu turun di hadapan Nabi Isa. Aroma dan baunya
sangat harum, menggoda lidah siapa saja untuk segera menyantapnya. Nabi
Isa tersungkur dalam keadaan sujud syukur yang diikuti oleh umatnya.
Setelah itu mereka makan bersama. Bahkan orang-orang yang semula tidak
percaya dengan Nabi Isa langsung meyakini ajaran-ajarannya. Sementara
bagi pengikut Nabi Isa, mukjizat ini semakin mempertebal keimanannya
kepada Allah SWT. Dikisahkan, makanan itu tidak habis-habis, meski
dimakan oleh ribuan orang.
Nabi Isa Dituduh Tukang Tipu
Pakaian sehari-hari yang dikenakan Nabi Isa terbuat dari bahan wol
murah. Penampilannya sungguh sederhana, bersahaja, namun tidak
membuatnya minder. Hal ini tidak seperti umumnya warga Yahudi pada masa
itu yang senang bermewah-mewahan. Tetapi jangan dikira, ujung bajunya
itu jika disentuh orang yang sakit, maka orang itu akan sembuh.
Penderita kusta atau lepra, penyakit belang atau yang mengidap penyakit
kronis lainnya, seketika bisa sembuh bila tersentuh baju Nabi Isa.
Bahkan jika Nabi Isa meletakkan tangannya di atas mata orang yang buta,
maka orang itu langsung dapat melihat keindahan dunia.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah melihat sesuatu yang
gaib. Penglihatannya sanggup menembus benda yang tidak bisa disaksikan
kebanyakan mata orang biasa. Mata batinnya sangat tajam dan panca
inderanya sungguh peka. Misalnya Nabi Isa mampu melihat makanan, minuman
dan barang-barang yang disimpan di dalam rumah yang pintunya tertutup.
Padahal ia hanya melihatnya dari luar, tanpa terlebih dahulu masuk atau
mendapat bocoran dari seseorang maupun pengikutnya. Ternyata yang
ditebak dan dikatakan Nabi Isa benar adanya, sesuai dengan isi rumah.
Bagi orang yang tidak senang dengan Nabi Isa, tentu menganggap Nabi
Isa memiliki peliharaan jin atau makhluk gaib sejenisnya yang bisa
diperintah semaunya. Tetapi Nabi Isa maupun para pengikutnya tidak mau
menanggapi pernyataan atau komentar murahan seperti itu. Nabi Isa tetap
sabar. Ia menyadari, nabi dan rasul sebelum dirinya pun sering mendapat
fitnah dan perlakuan kurang baik. Selain itu, ia tahu, para pejuang
pendahulunya kerap dikatakan tukang sihir, tukang sulap, tukang tipu,
atau pembohong kendati oleh masyarakatnya sendiri.

Komentar